Skip to main content

Aku Hidup!

Aku tenang dalam malam tapi aku juga kehilangan arah dalam sepi.
Mereka begitu hangat, tapi mengapa hanya aku yang begitu tersiksa?
Oh benar, baru kali ini aku hidup
Baru kali ini aku melihat manusia-manusia itu begitu membenci
Parahnya, mereka dengan tepat menancapkan busur tajam tepat pada titik kepercayaanku
Lantas siapa yang harus aku percaya sekarang?
 
Oh..Tuhan! Aku benar-benar hidup sekarang!
Selama ini aku hanya hidup dalam kungkungan fantasi dan diksi palsu
Selama ini aku hanya hidup dalam celah kata dalam kalimat
Aku terlalu lama berkotemplasi dengan aksara
Sampai-sampai lupa kalau aku juga punya suara

 
Oh..Tuhan! Bagaimana caranya menjadi manusia hidup?
Haruskah ku mengulang kembali belajar mengeja
Atau mengulang kembali belajar penjumlahan?
Terlalu payah, aku saja baru sadar kalau aku benar-benar hidup!

Comments

Popular posts from this blog

Kenalan

"Menulis adalah bekerja untuk sebuah keabadian" - Mr.Pramoedya Ananta Hollaa pertama-tama saya ucapkan hamdalah dan rasa syukur kepada Allah karna saya telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP (gue alumni SMPN 9 Bekasi-iya, ini ga penting) dan akan melanjutkan tingkat SMK tepatnya di SMKN 1 Bekasi. Fitri Wulandari. Lengkap gue. Nama yg terlihat 'biasa' dan  'sederhana'. Sesederhana roti tawar yg lo beli dialfamart.  Tapi ketika lo mencoba 'mensyukuri', 'menikmati', dan mengubahnya menjadi rotibakar/ sandwhich tentu akan menghasilkan rasa yg luar biasa. Nama yg terlihat pasaran tapi di dalamnya penuh keistimewaan. Nama singkat yg terkesan payah tapi didalamnya ada banyak berkah. Aamiinn. Remaja, masa dimana ingin mengekspresikan diri dan tulisan adalah bagian dari representasi ekpresi diri. Cita- cita gue ingin jadi orang bahagia - as simple as that ,  Gue suka berfikir out of the box , suka berfantasi dengan sight yang abs...

Sendiri Bukan Berarti Bebas (Opini#1)

Ternyata sendiri ga selamanya menyenangkan.  Ternyata sendiri jauh dari ekspetasi. Ternyata sendiri bukan berarti bebas. Apalagi sambil mengingat kawan lama, ternyata semua ga sesuai. Doa itu terkabul sambil terseret penyesalan. Pernah terucap tak menginginkan kawan dekat itu sesalnya. Alasannya ingin sendiri ya karena tidak ingin kecewa lagi dan terulang bagian lalu.”Teman dekatmu adalah peluang besar menjatuhkan mu” alasan lain. Satu hal, kenyataan yang kita harapkan ga akan pernah ada sampai kapanpun. Kata kuncinya, nikmatin. Ya gue harus nikmatin jalan yang udah semestinya gue lewatin. Mungkin gue terlalu fokus dengan ekspetasi mengejar  kesenangan diri sendiri. Sampe gue lupa, yang ada disekitar gue ternyata lebih berharga dari apapun. Momen sendiri membuat gue belajar dan sadar akan banyak hal. Ketika gue memasuki lingkungan baru dimana posisi gue teramat asing, hal itu terasa.  Ya gue sendirian. Tanpa partner. Bingung. Sekelibat kalimat “gue butuh lo disini, te...

Gerimis Kalimalang

Satu tetes mengisahkan dua kenangan Di bawah kios itu kita pernah meracik rasa Lekukan garis di ujung bibir mulai terngiang Membentuk konstruksi sederhana perihal cinta Pernyataan dan pertanyaan itu yang kuingat Seruput kuah kembali menalar Tempat ini masih sama Dengan sudut dimana aku bersua Adrenalin mulai terperanjat Hipokampus mulai memilah Dan alveolus mulai melambat Aku sesak.. Dua tetes menciptakan satu harapan Pahatan wajah Maha karya Tuhan yang paling indah Satu bagian mulai menggebu-gebu Yang kusebut itu rindu Semut-semut bebas berarak-arak Berpesta pora merayakan kelu berbalut asa Pertanyaan klise mulai muncul Argumen apa? mengapa aku kembali? Ohh…majas mana yang harus ku pilih? Hiperbola si berlebihan? Atau personifikasi si umpama Simile juga tentu menjadi pilihan Bukan… Ini lebih dari sekedar barisan kata menyambung Ini tentang secarik kecil cerita kita Yang sempat terobek dimakan waktu Tiga tetes meng...