Manusia yang jiwanya masih terjaga dini hari Yang selalu resah ingin dicintai Ingin diakui tanpa tetapi Lupa kalau dirinya hanya berekspetasi Aku suka dua pagi Kita bercerita tanpa berasumsi Tak peduli lagi soal diksi Pokoknya kita bebas berekspresi Kamu suka bahas apa, aku dengar Kamu mau kemana, aku kejar Kamu sulit dipahami, aku belajar Pokoknya ajari aku dengan sabar Selama masih dua pagi, kamu boleh menari, bergurau-apapun itu Kamu juga boleh memanggilku gadis yang malang, bodoh-apapun itu Asal masih jam dua pagi Karena jam itu milikku, yang dimana artinya segalanya tentang kamu