Skip to main content

Sedikit Cuapan Soal Makna Sukses

“Bumi itu kaya. Dan kamu harus memanfaatkan itu sebaik mungkin dengan menjadi pemimpin yang amanah. Dan untuk menjadi pemimpin, kamu harus belajar. Dengan menjadi pemimpin, kamu menjadi khalifah dibuminya Allah. Urusannya bukan dunia lagi, ke akhirat sampe.”- Mr.Chaidir 

Cuapan singkat yang bisa dibilang sarapan pagi buat gue saat masa prakerin disalah satu perusahaan di Jakarta. Dan karena efek itu. kali ini, gue lagi pengen post yang agak santai hehe. Sekaligus postingan kali ini pembuka setelah sekiannnnnnnnnnn lama tidak posting hehehe. 

Sukses. Siapa yang ga pengen sukses?
Bahkan gue sendiri, mensugestikan bahwa gue harus sukses. Tapi pemikiran gue terbuka ketika gue membaca dan melihat kesuksesan” yang diraih banyak orang. Dan seketika itu gue menyadari “tidak ada manusia yang lebih sukses dibanding yang lainnya”. Karena sukses itu tidak memiliki batasan maximum atau level tertinggi. Justru sukses adalah kebebasan ekspresi diri. Kita merasa sukses ketika kita merasa senang.

Gue kaitkan dengan rasa bersyukur itu ternyata benar. Orang yang bersyukur selalu merasa cukup dan senang. Dia senang karena merasa sukses pada masanya. Misal seorang bayi 1 tahun sudah bisa berdiri itu sukses. Seorang anak 4 tahun tidak mengompol itu sukses. Seorang remaja lulus ptn itu sukses. Seseorang sudah bisa bekerja dan berkeluarga itu sukses. Seorang nenek 70 th bisa kekamar mandi sendiri itu sukses. Intinya kesuksesan seseorang bukan diukur apa yang dilihat orang. Tetapi, apa yang kita rasakan sendiri. Dan selalu yang merasa sukses ialah orang yang istiqomah berproses.

Berarti hakikatnya manusia itu pasti sukses. Namun, karena kita mahluk special yang memiliki nafsu dan akal, kita selalu ingin lebih. Itu yang membedakan manusia satu dengan lainnya. “Porsinya” bukan “Siapa yang paling”. Yang paling banyak berproses yang porsinya banyak. Dan itu bukan sesuatu yang salah. 

Lalu, apa ada manusia yang gagal? Sedangkan ia sendiri merupakan karya seni Tuhan yang begitu sempurna. Bukankah yang merasa gagal berarti ia tidak senang? Yang tidak senang berarti porsi suksesnya sangat minim dan biasa. Alasan minim karena sedikit berproses. Kesimpulannya kekayaan, harta, fisik, lingkungan itu hanya pendukung. Penentu nya tentu berada di seberapa kuat keinginan kita untuk berproses. 

Teori ini hanya sekedar penjabaran hasil memahami. Ya lebih tepatnya note for my self xixi. Jadi buat teman-teman yang punya keinginan dan dalam tahap proses untuk sampai tujuan tetap ganbatte! (‘.’)9 Karena dunia fana ini penuh dengan hal “Siapa sangka”. Siapa sangka si ini jadi dokter. Siapa sangka yang kemarin begini sekarang jd guru. Siapa sangka yang dulu citanya” jadi polisi sekarang model. Atau siapa sangka kita jodoh (?) #halah 

Karena hal yang menarik untuk diceritakan bukan pada hasilnya tetapi pada prosesnya. 

Yap, sekiranya sekian cuap-cuap dari gue, Jangan lupa bahagia guys! Doakan semoga gue lebih rajin posting hihi.

Comments

Popular posts from this blog

Kenalan

"Menulis adalah bekerja untuk sebuah keabadian" - Mr.Pramoedya Ananta Hollaa pertama-tama saya ucapkan hamdalah dan rasa syukur kepada Allah karna saya telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP (gue alumni SMPN 9 Bekasi-iya, ini ga penting) dan akan melanjutkan tingkat SMK tepatnya di SMKN 1 Bekasi. Fitri Wulandari. Lengkap gue. Nama yg terlihat 'biasa' dan  'sederhana'. Sesederhana roti tawar yg lo beli dialfamart.  Tapi ketika lo mencoba 'mensyukuri', 'menikmati', dan mengubahnya menjadi rotibakar/ sandwhich tentu akan menghasilkan rasa yg luar biasa. Nama yg terlihat pasaran tapi di dalamnya penuh keistimewaan. Nama singkat yg terkesan payah tapi didalamnya ada banyak berkah. Aamiinn. Remaja, masa dimana ingin mengekspresikan diri dan tulisan adalah bagian dari representasi ekpresi diri. Cita- cita gue ingin jadi orang bahagia - as simple as that ,  Gue suka berfikir out of the box , suka berfantasi dengan sight yang abs...

Sendiri Bukan Berarti Bebas (Opini#1)

Ternyata sendiri ga selamanya menyenangkan.  Ternyata sendiri jauh dari ekspetasi. Ternyata sendiri bukan berarti bebas. Apalagi sambil mengingat kawan lama, ternyata semua ga sesuai. Doa itu terkabul sambil terseret penyesalan. Pernah terucap tak menginginkan kawan dekat itu sesalnya. Alasannya ingin sendiri ya karena tidak ingin kecewa lagi dan terulang bagian lalu.”Teman dekatmu adalah peluang besar menjatuhkan mu” alasan lain. Satu hal, kenyataan yang kita harapkan ga akan pernah ada sampai kapanpun. Kata kuncinya, nikmatin. Ya gue harus nikmatin jalan yang udah semestinya gue lewatin. Mungkin gue terlalu fokus dengan ekspetasi mengejar  kesenangan diri sendiri. Sampe gue lupa, yang ada disekitar gue ternyata lebih berharga dari apapun. Momen sendiri membuat gue belajar dan sadar akan banyak hal. Ketika gue memasuki lingkungan baru dimana posisi gue teramat asing, hal itu terasa.  Ya gue sendirian. Tanpa partner. Bingung. Sekelibat kalimat “gue butuh lo disini, te...

Gerimis Kalimalang

Satu tetes mengisahkan dua kenangan Di bawah kios itu kita pernah meracik rasa Lekukan garis di ujung bibir mulai terngiang Membentuk konstruksi sederhana perihal cinta Pernyataan dan pertanyaan itu yang kuingat Seruput kuah kembali menalar Tempat ini masih sama Dengan sudut dimana aku bersua Adrenalin mulai terperanjat Hipokampus mulai memilah Dan alveolus mulai melambat Aku sesak.. Dua tetes menciptakan satu harapan Pahatan wajah Maha karya Tuhan yang paling indah Satu bagian mulai menggebu-gebu Yang kusebut itu rindu Semut-semut bebas berarak-arak Berpesta pora merayakan kelu berbalut asa Pertanyaan klise mulai muncul Argumen apa? mengapa aku kembali? Ohh…majas mana yang harus ku pilih? Hiperbola si berlebihan? Atau personifikasi si umpama Simile juga tentu menjadi pilihan Bukan… Ini lebih dari sekedar barisan kata menyambung Ini tentang secarik kecil cerita kita Yang sempat terobek dimakan waktu Tiga tetes meng...