Skip to main content

Euforia Sore


HARI INI AKU DAN KITA TENGGELAM DALAM MEMORI MANJA YANG BERKELANA DI UJUNG MASA.

Seragam kita sudah habis masanya.Siap dikemas dan dikenang. Sekitaran pipiku basah oleh tangisan. Mungkin karena terenyah dan terjerahap dari barisan. Aku tau diriku sedang mengenang, mengenang gurau-gurau yang kau lontarkan dari lingkar bibirmu. Di sudut ini aku benar – benar tenggelam.Atmosfer langit dan pasukannyalah saksinya. Aku ingin memekik mohon untuk tetap tinggal. Atau jeritan tolong jangan tinggalkan. Tetapi jelas kata tak menghentikan. Kau mulai membisikkan sesuatu padaku. Suaramu lembut dan dewasa. Pesan – pesanmu menguntai diudara dan berbuih. “Kita masih teman dan akan selamanya teman.”, katamu. Hatiku mencelos terkagum – kagum.  Rupanya kau pandai menggoda. Senyum manismu itu kau bekukan sebagai tanda pertemanan.

Mengakhirkan bukan pilihan. Tidak ada pilihan juga bukan pilihan Aku ingin menyinggung kenakalan apatis yang pernah kita buat dulu. Bak seorang trouble maker terkenal seantero. Kita pernah terbilang. Bukan hanya itu,persuasifmu juga pernah menjadi masalah. Lucu dan pilu memang jika dikenang. Kenyataan hebatnya,itu menjadi alasan mengapa aku bisa tenggelam.

Kau tahu? Aku ingin bermain peran. Bermain untuk sekali lagi. Setidaknya menyisakan bagian terpenting untuk hari ini. Sebelum senja menutup selimutnya,aku ingin menari. Aku ingin kita saling menggenggam, meletup kebebasan dan saling mencintai. Aku ingin mengenang hari ini. Tak apa jika romeo milik Juliet, Habibi milik ainun, asal hari ini milik kita. Milik kamu, aku, dan mereka. Kita habiskan hari ini untuk menari. Mengayun lengan dan bersyair. Kita bereuforia hinga lupa bahwa hari ini kita akan usai.

Comments

Popular posts from this blog

Kenalan

"Menulis adalah bekerja untuk sebuah keabadian" - Mr.Pramoedya Ananta Hollaa pertama-tama saya ucapkan hamdalah dan rasa syukur kepada Allah karna saya telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP (gue alumni SMPN 9 Bekasi-iya, ini ga penting) dan akan melanjutkan tingkat SMK tepatnya di SMKN 1 Bekasi. Fitri Wulandari. Lengkap gue. Nama yg terlihat 'biasa' dan  'sederhana'. Sesederhana roti tawar yg lo beli dialfamart.  Tapi ketika lo mencoba 'mensyukuri', 'menikmati', dan mengubahnya menjadi rotibakar/ sandwhich tentu akan menghasilkan rasa yg luar biasa. Nama yg terlihat pasaran tapi di dalamnya penuh keistimewaan. Nama singkat yg terkesan payah tapi didalamnya ada banyak berkah. Aamiinn. Remaja, masa dimana ingin mengekspresikan diri dan tulisan adalah bagian dari representasi ekpresi diri. Cita- cita gue ingin jadi orang bahagia - as simple as that ,  Gue suka berfikir out of the box , suka berfantasi dengan sight yang abs...

Sendiri Bukan Berarti Bebas (Opini#1)

Ternyata sendiri ga selamanya menyenangkan.  Ternyata sendiri jauh dari ekspetasi. Ternyata sendiri bukan berarti bebas. Apalagi sambil mengingat kawan lama, ternyata semua ga sesuai. Doa itu terkabul sambil terseret penyesalan. Pernah terucap tak menginginkan kawan dekat itu sesalnya. Alasannya ingin sendiri ya karena tidak ingin kecewa lagi dan terulang bagian lalu.”Teman dekatmu adalah peluang besar menjatuhkan mu” alasan lain. Satu hal, kenyataan yang kita harapkan ga akan pernah ada sampai kapanpun. Kata kuncinya, nikmatin. Ya gue harus nikmatin jalan yang udah semestinya gue lewatin. Mungkin gue terlalu fokus dengan ekspetasi mengejar  kesenangan diri sendiri. Sampe gue lupa, yang ada disekitar gue ternyata lebih berharga dari apapun. Momen sendiri membuat gue belajar dan sadar akan banyak hal. Ketika gue memasuki lingkungan baru dimana posisi gue teramat asing, hal itu terasa.  Ya gue sendirian. Tanpa partner. Bingung. Sekelibat kalimat “gue butuh lo disini, te...

Gerimis Kalimalang

Satu tetes mengisahkan dua kenangan Di bawah kios itu kita pernah meracik rasa Lekukan garis di ujung bibir mulai terngiang Membentuk konstruksi sederhana perihal cinta Pernyataan dan pertanyaan itu yang kuingat Seruput kuah kembali menalar Tempat ini masih sama Dengan sudut dimana aku bersua Adrenalin mulai terperanjat Hipokampus mulai memilah Dan alveolus mulai melambat Aku sesak.. Dua tetes menciptakan satu harapan Pahatan wajah Maha karya Tuhan yang paling indah Satu bagian mulai menggebu-gebu Yang kusebut itu rindu Semut-semut bebas berarak-arak Berpesta pora merayakan kelu berbalut asa Pertanyaan klise mulai muncul Argumen apa? mengapa aku kembali? Ohh…majas mana yang harus ku pilih? Hiperbola si berlebihan? Atau personifikasi si umpama Simile juga tentu menjadi pilihan Bukan… Ini lebih dari sekedar barisan kata menyambung Ini tentang secarik kecil cerita kita Yang sempat terobek dimakan waktu Tiga tetes meng...