Skip to main content

Sendiri Bukan Berarti Bebas (Opini#1)

Ternyata sendiri ga selamanya menyenangkan.  Ternyata sendiri jauh dari ekspetasi. Ternyata sendiri bukan berarti bebas. Apalagi sambil mengingat kawan lama, ternyata semua ga sesuai. Doa itu terkabul sambil terseret penyesalan. Pernah terucap tak menginginkan kawan dekat itu sesalnya. Alasannya ingin sendiri ya karena tidak ingin kecewa lagi dan terulang bagian lalu.”Teman dekatmu adalah peluang besar menjatuhkan mu” alasan lain. Satu hal, kenyataan yang kita harapkan ga akan pernah ada sampai kapanpun. Kata kuncinya, nikmatin. Ya gue harus nikmatin jalan yang udah semestinya gue lewatin. Mungkin gue terlalu fokus dengan ekspetasi mengejar  kesenangan diri sendiri. Sampe gue lupa, yang ada disekitar gue ternyata lebih berharga dari apapun.

Momen sendiri membuat gue belajar dan sadar akan banyak hal. Ketika gue memasuki lingkungan baru dimana posisi gue teramat asing, hal itu terasa. Ya gue sendirian. Tanpa partner. Bingung. Sekelibat kalimat “gue butuh lo disini, teman”terlintas jelas diotak gue. Tapi gue paham, ini real-itas. Kita hidup untuk maju. Seindah-indahnya masa lalu ya kita dituntut harus maju. Lo mau stuck sama aja lu berenti hidup. Gitu.

Ga ada cara lain selain nikmatin. Nikmatin apa yang udah lo dapet. Nikmatin apa yang terlanjur terjadi. “Life is too short”katanya begitu. Kalo emang hidup singkat, mau kapan lagi lo nikmatin hidup kalo bukan sekarang? Mau kapan lagi lo buang buang waktu cuma untuk penyesalan? Mau kapan lagi lo ngisi masa muda lo dengan kemurungan?itu kalimat penyemangat.

Gue tau, ga akan pernah dan ga akan bisa manusia mengulang waktu. Kalo pun bisa, mungkin manusia di dunia ini semuanya akan menjadi baik. Dan itu ga mungkin. Sekali lagi, gue nikmatin dan gue mulai ubah mindset gue tentang apa itu teman. Teman itu ibarat permen fox dalem kaleng. Warna-warni. Ada merah, kuning, hijau, dan masih banyak lainnya. Yang setiap individunya punya kecenderungan. Gue mahluk social yang hidup saling ketergantungan. Allah menciptakan kuranglebih seseorang agar bisa saling melengkapi. Gue butuh teman itu jelas. Percuma kita punya kelebihan tapi gapunya tempat untuk menutupi kekurangan. Gue juga butuh teman yang bisa di jadikan tempat penampungan cerita perjalanan hidup gue. Masalah dia bakal ngecewain atau nggak, itu urusan belakangan. Yang penting be kind. Gue ga terlalu begitu memperdulikan fake  or real friends. Manusia bisa aja berubah. Memilih teman yang sempurna itu ga akan pernah ada sekali lagi. Asal kita jangan terlalu open kita ga akan kecewa. Simple. Sendiri bukan berarti bebas. Kebebasan yang seutuhnya datangnya dari diri sendiri. Bukan karna ada orang lain sebagai penghalang. Lo akan merasa bebas saat lo ikhlas. Saat lo menikmati. Bukan  saat lo sendiri. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kenalan

"Menulis adalah bekerja untuk sebuah keabadian" - Mr.Pramoedya Ananta Hollaa pertama-tama saya ucapkan hamdalah dan rasa syukur kepada Allah karna saya telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP (gue alumni SMPN 9 Bekasi-iya, ini ga penting) dan akan melanjutkan tingkat SMK tepatnya di SMKN 1 Bekasi. Fitri Wulandari. Lengkap gue. Nama yg terlihat 'biasa' dan  'sederhana'. Sesederhana roti tawar yg lo beli dialfamart.  Tapi ketika lo mencoba 'mensyukuri', 'menikmati', dan mengubahnya menjadi rotibakar/ sandwhich tentu akan menghasilkan rasa yg luar biasa. Nama yg terlihat pasaran tapi di dalamnya penuh keistimewaan. Nama singkat yg terkesan payah tapi didalamnya ada banyak berkah. Aamiinn. Remaja, masa dimana ingin mengekspresikan diri dan tulisan adalah bagian dari representasi ekpresi diri. Cita- cita gue ingin jadi orang bahagia - as simple as that ,  Gue suka berfikir out of the box , suka berfantasi dengan sight yang abs...

Gerimis Kalimalang

Satu tetes mengisahkan dua kenangan Di bawah kios itu kita pernah meracik rasa Lekukan garis di ujung bibir mulai terngiang Membentuk konstruksi sederhana perihal cinta Pernyataan dan pertanyaan itu yang kuingat Seruput kuah kembali menalar Tempat ini masih sama Dengan sudut dimana aku bersua Adrenalin mulai terperanjat Hipokampus mulai memilah Dan alveolus mulai melambat Aku sesak.. Dua tetes menciptakan satu harapan Pahatan wajah Maha karya Tuhan yang paling indah Satu bagian mulai menggebu-gebu Yang kusebut itu rindu Semut-semut bebas berarak-arak Berpesta pora merayakan kelu berbalut asa Pertanyaan klise mulai muncul Argumen apa? mengapa aku kembali? Ohh…majas mana yang harus ku pilih? Hiperbola si berlebihan? Atau personifikasi si umpama Simile juga tentu menjadi pilihan Bukan… Ini lebih dari sekedar barisan kata menyambung Ini tentang secarik kecil cerita kita Yang sempat terobek dimakan waktu Tiga tetes meng...