I was a mosaic of broken pieces, a melody written in minor keys. I thought my heart spoke only in loss, until you learned to speak it. You didn’t just bring me light; you became the calm where my own could rise again. You carried my scars not as flaws, but as maps of where I’d been— living proof that I survived. With every quiet patience, you helped me turn the past into the prologue of our future. Thank you for being my safe harbor, my soft landing, my greatest gift. You didn’t just love me— you taught me to return to myself, and to love what I found there. -- by Fitri Wulandari
Memasak bukan sekadar aktivitas fisik atau kata kerja. Memasak adalah persoalan tentang bagaimana kita mengelola emosi, waktu, dan bahkan menjalankan mekanisme bertahan hidup. Tentang bagaimana kita menentukan prioritas—bahan masakan mana yang paling cepat busuk dan mana yang lebih tahan lama. Juga tentang bagaimana perasaan kita saat melakukannya: merasa senang, atau justru terbebani. --- Enam bulan sudah aku tinggal di kota rantau. Hal yang gak pernah ku bayangkan sebelumnya, atau bahkan Keputusanku saat itu dibuat secepat mungkin. Banyak hal yang berubah dan berdampak dari perpindahanku disini. Yang terbesar adalah bagaimana aku memulihkan perasaanku atas banyak hal yang terjadi di beberapa waktu lalu. Kata orang, kalau perasaan dan jiwa kita terlalu sesak di tempat itu, pindah kotanya. Mungkin benar, tapi tidak mewakili seluruhnya. Karena pindah kota bukan satu-satunya hal yang harus dilakukan, sejauh apapun, seasing apapun, perasaan itu akan terus membersamai diri kita diman...